Kamis, 13 Mei 2010

Ketika Unsur Jasadiyah Membuka Persaksian Tersingkap Kejahatan Anggap-sangka yang Menghancur-binasakan Unsur Ruhaniyah

Peringatan Bencana Gagal Dimengerti Hati Buta (1)



Kejujuran yang pertamakali diperlukan ialah pengakuan bahwa diri manusia tak mempunyai kemampuan dan daya kekuatan apapun. Semua yang dipandang sebagai kemampuan dan daya kekuatan, tak lain berkat segala karunia kepemurahan kasih-sayang Allah pada dirinya. Bila telah disadari, maka ia akan jujur atas segala keterbatasannya di hadapan Allah Yang Maha Agung.

Baca Lanjut...Peringatan Bencana Gagal Dimengerti Hati Buta

Jihad Membuang Pola Perasaan dan Pikiran Berduga-Sangka (2)



Sebenarnya mudah bagi manusia untuk mengukur apakah diri telah bersih dari bersikap tidak jujur dan beranggapan atau tidak. Selama berita keilhaman dari Allah belum pernah langsung manusia terima, itu pertanda bahwa ketidak-jujuran dan beranggap-sangka masih menjadi motor penggerak perilakunya.

Baca Lanjut...Jihad Membuang Pola Perasaan dan Pikiran Berduga-Sangka

Kesombongan:Buah Berfikir Duga-Sangka yang Menghancur-Binasakan Unsur Ruhaniyah (3)



Buah terbesar yang dihasilkan dari berfikir anggapan-prasangka adalah kesombongan yang tak pernah disadari. Sebabnya ialah selalu menganggap-katakan bahwa diri telah banyak melakukan kebaikan ini dan itu. Padahal anggapan-prasangka demikian merupa-kan alat perangkap-jebakan iblis untuk memperbesar tingkat kesombongan di dalam diri manusia.

Baca Lanjut...Kesombongan:Buah Berfikir Duga-Sangka yang Menghancur-Binasakan Unsur Ruhaniyah

Rongrongan Iblis terhadap Manusia (4-habis)



Sebenarnya jika saja manusia mau sadar, tidak sepantasnya manusia merasa bangga-kecewa atau sakit hati atas sesama. Bila rasa kecewa sakit-hati mau ditandingkan dengan Allah, tentulah Allah yang “lebih kecewa dan sakit-hati” melihat tingkah-laku manusia.

Baca Lanjut...Rongrongan Iblis terhadap Manusia


------------------------------------------------------
Sumber & Foto : Kajian Budaya Ilmu