Minggu, 23 Mei 2010

Kebangkitan Negeri: Mengangkat Kembali Harkat-Martabat Bangsa


HAM yang tampaknya bermuatan nilai kemanusiaan, sebenarnya bersifat menipu, hanya sebagai kendaraan politik keuntungan pribadi mereka, sekaligus wahana ampuh untuk mencampuri urusan dalam negeri negara-negara (muslim) yang berdaulat.

Baca Lanjut ... Kebangkitan Negeri: Mengangkat Kembali Harkat-Martabat Bangsa


-----------------------------------------------------
Sumber : Kajian Budaya Ilmu
Selengkapnya...

Jumat, 14 Mei 2010

Al-Fuzail bin 'Iyas



Fuzail Pembegal dan Kisah Pertaubatannya.


“Ia telah mempercayaiku seperti aku mempercayai Allah akan menerima taubatku nanti. Aku hargai kepercayaannya itu agar Allah menghargai kepercayaanku pula” ~ Fuzail

-----------------

Fuzail mempunyai banyak teman yang semuanya terdiri dari para pencuri dan pembegal. Siang dan malam mereka merampok, membunuh dan membawa hasil rampasan mereka kepada Fuzail karena ia adalah kepala mereka.

...

Suatu hari sebuah kafilah yang besar melewati daerah mereka. Fuzail dan sahabat-sahabatnya telah menanti-nantikan kedatangan kafilah tersebut. Di dalam rombongan itu ada seorang lelaki yang pernah mendengar desas-desus mengenai perampok itu. Ketika ia melihat kawanan perampok itu dari kejauhan, ia pun berfikir, bagaimanakah ia harus menyembunyikan sekantong emas yang dimilikinya.

"Kantong emas ini akan kusembunyikan", ia berkata di dalam hati. " Dengan demikian jika para perampok membegal rombongan ini, aku masih mempunyai modal untuk diandalkan".

Ia menyimpang dari jalan raya. Kemudian ia melihat sebuah kemah dan di dekat kemah itu ada seorang yang wajah dan pakaiannya tampak sebagai seorang pertapa. Maka kantong emas itu pun lalu dititipkannya kepada orang itu yang sebenarnya adalah Fuzail sendiri.

"Taruhlah kantongmu itu di pojok kemahku", Fuzail berkata kepadanya. Lelaki itu melakukan seperti yang dikatakan Fuzail. Kemudian ia kembali ke rombongannya, tetapi ternyata mereka telah dibegal oleh kawanan Fuzail. Semua barang bawaan mereka telah dirampas sedang kaki dan tangan mereka diikat. Lelaki itu melepaskan ikatan sahabat-sahabat seperjalanannya. Setelah mengumpulkan harta benda mereka yang masih tersisa, menyingkirlah mereka dari tempat kejadian itu. Lelaki tadi kembali ke kemah Fuzail untuk mengambil kantong emasnya. Ia melihat Fuzail sedang berkerumun dengan kawanan perampok dan membagi-bagikan hasil rampasan mereka.

“ Celaka, ternyata aku telah menitipkan kantong emasku kepada seorang maling”, lelaki itu mengeluh.
Tetapi Fuzail yang dari kejauhan melihatnya, memanggilnya dan ia pun datang menghampiri.
“Apakah yang kau kehendaki”, lelaki itu bertanya kepada Fuzail.
“Ambillah barangmu dari tempat tadi dan setelah itu tinggalkanlah tempat ini”.
Lelaki itu segera berlari ke kemah Fuzail, mengambil kantong emas dan meninggalkan tempat itu.
Dengan keheran-heranan teman-teman Fuzail berkata : “Dari seluruh kafilah itu kita tidak mendapatkan satu dirham pun di dalam bentuk tunai, tetapi mengapa engkau mengembalikan sepuluh ribu dirham itu kepadanya?”
Fuzail menjawab : “Ia telah mempercayaiku seperti aku mempercayai Allah akan menerima taubatku nanti. Aku hargai kepercayaannya itu agar Allah menghargai kepercayaanku pula”.

...



Dikutip dari Fariduddin Al-Attar , Warisan Para Awliya, A.J. Arberry, Pustaka Bandung, 1421 H – 2000 M, Cetakan III Halaman 66-67.
Temukan kisah-kisah yang lain, semisal :
Malik bin Dinar, Rabi’ah al-Adawiyah, Bisyr bin Harits, Abu Yazid al-Busthami, Dzun Nun al-Mishri, Al-Muhasibi, Al-Hallaj dan masih banyak lagi dalam buku tersebut.

Atau anda juga bisa download versi PDF-nya yang berjudul : Muslim Saints and Mystics (Episodes from the Tadhkirat al-Auliya) by Farid al-Din Attar, Translated by A. J. Arberry. Klik saja link judul tersebut.



--------------------------------------------------------------------------
Sumber dan foto : http://www.omphaloskepsis.com/collection/descriptions/mussm.html
Selengkapnya...

Ketaatan Murni. Kunci Kedekatan Hamba dengan Allah untuk Menyingkap Rahasia Segala Sesuatu



Sampai kapanpun kedangkalan berfikir logika tidak akan pernah tepat mengetahui sesuatu yang akan terjadi di kemudian hari.

Sebaliknya perpaduan perasaan-hati dan fikiran ‘aqal akan selalu tepat dalam menangkap sesuatu yang akan terjadi di kemudian hari.
Berdasarkan adanya kecenderungan sifat manusia yang suka tergesa-gesa dalam mengambil suatu keputusan, maka Allah lebih dahulu memberikan kejelasan ini dan itu, agar tidak ada penyesalan dari segala keputusannya di kemudian hari.



Baca Lanjut... Silahkan unduh file PDF-nya : Ketaatan Murni. Kunci Kedekatan Hamba dengan Allah untuk Menyingkap Rahasia Segala Sesuatu. Atau silahkan berkunjung di weblog sederhana Kajian Budaya Ilmu.


----------------------------------------------------------------
Sumber dan Foto : Kajian Budaya Ilmu
Selengkapnya...

Kamis, 13 Mei 2010

Ketika Unsur Jasadiyah Membuka Persaksian Tersingkap Kejahatan Anggap-sangka yang Menghancur-binasakan Unsur Ruhaniyah

Peringatan Bencana Gagal Dimengerti Hati Buta (1)



Kejujuran yang pertamakali diperlukan ialah pengakuan bahwa diri manusia tak mempunyai kemampuan dan daya kekuatan apapun. Semua yang dipandang sebagai kemampuan dan daya kekuatan, tak lain berkat segala karunia kepemurahan kasih-sayang Allah pada dirinya. Bila telah disadari, maka ia akan jujur atas segala keterbatasannya di hadapan Allah Yang Maha Agung.

Baca Lanjut...Peringatan Bencana Gagal Dimengerti Hati Buta

Jihad Membuang Pola Perasaan dan Pikiran Berduga-Sangka (2)



Sebenarnya mudah bagi manusia untuk mengukur apakah diri telah bersih dari bersikap tidak jujur dan beranggapan atau tidak. Selama berita keilhaman dari Allah belum pernah langsung manusia terima, itu pertanda bahwa ketidak-jujuran dan beranggap-sangka masih menjadi motor penggerak perilakunya.

Baca Lanjut...Jihad Membuang Pola Perasaan dan Pikiran Berduga-Sangka

Kesombongan:Buah Berfikir Duga-Sangka yang Menghancur-Binasakan Unsur Ruhaniyah (3)



Buah terbesar yang dihasilkan dari berfikir anggapan-prasangka adalah kesombongan yang tak pernah disadari. Sebabnya ialah selalu menganggap-katakan bahwa diri telah banyak melakukan kebaikan ini dan itu. Padahal anggapan-prasangka demikian merupa-kan alat perangkap-jebakan iblis untuk memperbesar tingkat kesombongan di dalam diri manusia.

Baca Lanjut...Kesombongan:Buah Berfikir Duga-Sangka yang Menghancur-Binasakan Unsur Ruhaniyah

Rongrongan Iblis terhadap Manusia (4-habis)



Sebenarnya jika saja manusia mau sadar, tidak sepantasnya manusia merasa bangga-kecewa atau sakit hati atas sesama. Bila rasa kecewa sakit-hati mau ditandingkan dengan Allah, tentulah Allah yang “lebih kecewa dan sakit-hati” melihat tingkah-laku manusia.

Baca Lanjut...Rongrongan Iblis terhadap Manusia


------------------------------------------------------
Sumber & Foto : Kajian Budaya Ilmu
Selengkapnya...

Fithrah Manusia: Ingin Mengetahui Yang Haqiqi

Fithrah Manusia: Ingin Mengetahui Yang Haqiqi (1)



Mustahil Allah mencipta sesuatu yang tak berguna.
Iblis sekali pun, awalnya diciptakan agar bermanfaat. Namun iblis telah memilih dan ditetapkan Allah menjadi sumber petaka-kemudharatan.

Baca Lanjut...Fithrah Manusia: Ingin Mengetahui Yang Haqiqi


Kebodohan Membuat Manusia Buta terhadap Kasih dan Peringatan Allah (2-habis)



Yang disebut orang bodoh itu bukanlah orang yang tidak dapat membaca, atau orang-orang yang tidak dapat menggabungkan sari-pati berbagai macam pandangan manusia. Justru manusia yang paling bodoh atau paling jahil adalah manusia yang hanya bisa merujuk, mengutip, mengambil dari sana-sini pandangan atau apa yang ditulis orang lain. Manusia yang dalam hidupnya hanya bisa mengutip rujukan dari sesama manusia itulah, manusia yang haqiqatnya tidak dapat memahami, apalagi merasakan kasih Allah.

Baca Lanjut...Kebodohan Membuat Manusia Buta terhadap Kasih dan Peringatan Allah

------------------------------------------------------
Sumber & Foto : Kajian Budaya Ilmu
Selengkapnya...

Ukuran (Pasti) Kepribadian Manusia


Akhlaq: Ukuran Pertama Kepribadian Manusia (1)



Munculnya berbagai ragam tolok ukur kepribadian manusia yang tidak tetap, tidak tepat, dan tidak pasti, tentu akan mempersulit manusia untuk menumbuh-kembangkan kepribadian. Oleh karena itu perlu adanya suatu ukuran yang tetap-tepat dan pasti, sehingga dapat dijadikan suatu pedoman, landasan, atau azas yang bersifat tetap.

Baca Lanjut... Akhlaq: Ukuran Pertama Kepribadian Manusia


Kepastian Kepribadian Manusia Hanya Dapat Diukur dengan Al-Qur’an (2)




Al Qur'an ialah ide Allah, semesta seisinya termasuk manusia adalah realisasi atau perwujudan ide tersebut. Maka, mau tidak mau ukuran kepribadian yang harus ditampilkan manusia adalah ukuran kepribadian qur’ani.

Baca Lanjut...Kepastian Kepribadian Manusia Hanya Dapat Diukur dengan Al-Qur’an


Kepribadian Luhur Bangsa-Negeri Indonesia (3-habis)



Budaya yang tumbuh-berakar dari budi akan membentuk kepribadian bangsa yang luhur. Apabila arah perjalanan hidup bangsa tetap lurus di atas nilai kepribadiannya, tidak mustahil negeri-bangsa Indonesia ini akan menjadi negeri yang besar dalam arti berkemakmuran.

Baca Lanjut...Kepribadian Luhur Bangsa-Negeri Indonesia


------------------------------------------------------
Sumber & Foto : Kajian Budaya Ilmu
Selengkapnya...

Pertanian Berkelanjutan

Menyuburkan Kembali Hati dan Tanah yang Tandus



Tandusnya tanah yang sebenarnya berstatus subur, sangat erat kaitannya dengan ketandusan hati manusia dalam arti masyarakat atau bangsa yang menempatinya.

Baca Lanjut... Menyuburkan Kembali Hati dan Tanah yang Tandus


Bumi Tanah Subur, Makmurlah Rakyat dan Luhurlah Peradabannya




Ketimpangan itu terjadi disebabkan ilmu lebih banyak berpihak pada manusia: hanya membela dan memenuhi keinginan manusia. Alam diperkosa kehidupannya oleh ilmu demi memenuhi segala keinginan manusia. Ilmu yang bersifat demikian adalah ilmu yang lahir dari nafsu manusia. Demikianlah, nafsu pun bisa menciptakan ilmu di tengah-tengah kehidupan. Tetapi, ilmu yang lahir dari nafsu sampai kapan pun tidak akan pernah mengetahui dengan pasti jiwa alam, khususnya tanah. Ilmu yang lahir dari nafsu tidak bisa dijadikan jembatan hubung antara manusia dengan alam karena ilmu itu selalu mempunyai kepentingan. Satu-satunya ilmu yang dapat dijadikan jembatan hubung antara manusia dengan alam adalah ilmu yang tidak terlibat pada kepentingan manusia dan alam. Meskipun ilmu itu tidak berkepentingan terhadap manusia dan alam, tetapi keberadaannya justru untuk merajut kehidupan manusia dan alam pada satu mata rantai yang berkeselarasan. Ilmu itu adalah ilmu pasti. Yaitu, ilmu yang dikaruniakan dari sisi Allah; ilmu yang meliputi kehidupan bersemesta, baik yang tampak menurut mata kepala maupun yang tidak tampak menurut mata kepala; ilmu dari sisi Allah, sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya: “Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya” (QS 96:5)


Baca Lanjut...Bumi Tanah Subur, Makmurlah Rakyat dan Luhurlah Peradabannya

------------------------------------------------------
Sumber & Foto : Kajian Budaya Ilmu
Selengkapnya...

Rabu, 12 Mei 2010

ELOY : English Learning Of Youth


ELOY is located in
Perum Nilagraha No. 118
Gonilan Kartosuro
Sukoharjo Surakarta Jateng
Indonesia 57162.


If you need to reach ELOY, it is very easy. Just go to UMS ( Muhammadiyah University of Surakarta), from the gate of UMS go to the north until T-junction, in the right side you will find Assalaam Boarding School, then you turn left about 50 m , turn left again in the firs alley on the top of the alley, ELOY is in the left sight of the road. You can look at the picture in this post.

To master English is very easy. here, ELOY, which stands for English Learning Of Youth, provides the best method to master it. it just needs two months to know all the grammatical and structural forms. the way to master it does not use any complicated forms. it just has one form for twelve tenses, two forms of question words, etc. in ELOY also, you will find the better understanding taken from the reference books written by the English native speaker. The method was created to solve the problem of people who do not speak English but need to master English in a short time without feeling pain during learning.



ELOY was established in Pare, a village which is full of English private school, on September 5th 2005. Then, in August 2008 ELOY moved to Solo because the director wanted to share the method to a big city which contains multiple cultures and technologies.
Soon ELOY became famous in that city and the cities around it. There are many request to ELOY to open new branches in other cities. Unfortunately, ELOY has not got fresh tutors to realize the request. Now on, ELOY is still concentrating on adding new subjects. the subjects that will be applied soon in ELOY are:

1. Grammar I
2. Grammar II
3. Speaking I
4. Speaking II
5. TOEFL I
6. TOEFL II


The program which is still running now is Two Month Grammar. It is a complete material from the ziro to the top grammatical forms. It was taken from around twenty sources.

------------------------------------------------------
sumber dan foto : http://eloyco.blogspot.com/
Selengkapnya...

Selasa, 11 Mei 2010

Kembalilah



QS Al Baqarah : 160

إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَبَيَّنُوا فَأُولَئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ وَأَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah Aku menerima taubatnya dan Akulah yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.(QS. 2:160)

Bertaubat dengan sungguh-sungguh dapat diwujudkan dalam sikap :

1 . Sikap-hati selalu mohon ampun pd Allah karena belum bisa memfungsikan potensi yang ada pd diri kita untuk kemanfaatan ummat dan lingkungan alam. Pada kasus yg sudah ingat kesalahannya, langsung mohon ampun, untuk yang belum tahu salahnya, mohon ditunjukkan kesalahan itu sekaligus :

2. Mohon perbaikan dari sisi-Nya.

3. Mohon ditunjukkan jalur mana yg diridhai Allah untuk kita beramal shaleh sebagai penebus kesalahan itu ditambah jihad tegakkan Kebenaran-Nya.

Dalam beramal shaleh, Lebih baik kita tak usah menetapkan jalurnya, mau lewat tulisan, lisan, atau langsung amal di bidang lain.
Kita intensif dahulu mohon arahan amal shaleh yang paling tepat bagi kita. Allah-lah yg Maha Tahu. Nanti hati insya Allah akan dicenderungkan, akal memeriksa teks Quran-Hadits-nya.




Jangan Berputus Asa

Dikecualikan dan dibebaskan dari laknat Allah, malaikat dan manusia, orang-orang yang taubat dari kesalahan dan kelalaiannya dan memperbaiki dirinya dengan cara mendekatkan diri kepada Allah serta menerangkan dan menyiarkan ilmu yang dimilikinya dan berani menegakkan kebenaran, memerangi kemungkaran.

Bagi orang-orang yang seperti itu walaupun mereka telah terlanjur berbuat kesalahan, namun Allah tetap menyediakan ampunan, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Jadi janganlah seseorang berputus asa dari rahmat Allah dan petunjuk-Nya bagaimanapun besar dan banyaknya kesalahan dan dosanya karena pintu taubat dan rahmat Allah terbuka selebar-lebarnya bagi orang-orang yang insaf dan ingin memperbaiki dirinya.

Semoga bermanfaat. Amien.

-----------------------------------------------------------
Sumber :
(1)Penjelasan singkat Taufik Thoyib, koordinator weblog Kajian Budaya Ilmu.
(2)http://rumahislam.com/tafsir-depag-ri/157-qs-002--al-baqarah/960-tafsir-depag-ri--qs-002-al-baqarah-160.html
-----------------------------------------------------------
Foto :
http://pantjasurya.files.wordpress.com/2009/04/jalanku.jpg
http://photos-p.friendster.com/photos/26/70/69900762/1_627230110m.jpg
Selengkapnya...

Tentang Kepemimpinan



Wasiat Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a.

“Tolonglah aku, jika aku benar dan koreksilah aku jika aku salah. Orang-orang yang lemah di antara kalian harus menjadi kuat bersamaku sampai, atas kehendak Allah, haknya telah disyahkan. "Orang-orang yang kuat di antara kalian harus menjadi lemah bersamaku sampai, jika Allah menghendaki, aku akan mengambil apa yang harus dibayarnya”

Patuhilah aku selama aku patuh kepada Allah dan Rasulullah, bila aku tidak mematuhi Allah dan Rasulullah, jangan patuhi aku lagi. Tidak ada pembicaraan yang baik, jika tidak diarahkan untuk memperoleh ridha Allah swt”

“Tidak ada manfaat dari uang jika tidak dibelanjakan di jalan Allah. Tidak ada kebaikan dalam diri seseorang jika kebodohannya mengalahkan kesabarannya. Dan jika seseorang tertarik dengan pesona dunianya yang rendah, Allah tidak akan ridha kepadanya selama dia masih menyimpan hal itu dalam hatinya.”

“Kita menemukan kedermawanan dalam taqwa (kesadaran akan Allah), kekayaan dalam yaqin (kepastian), dan kemuliaan dalam kerendahan hati. Waspadalah terhadap kebanggaan sebab kalian akan kembali ke tanah dan tubuhmu akan dimakan oleh cacing.”

Ketika beliau dipuji oleh orang-orang, beliau akan berdoa kepada Allah dan berkata, "Ya Allah, Engkau mengenalku lebih baik dari diriku sendiri, dan Aku lebih mengenal diriku daripada orang-orang yang memujiku. Jadikanlah aku lebih baik daripada yang dipikirkan oleh orang-orang ini mengenai diriku, maafkanlah dosa-dosaku yang tidak mereka ketahui, dan janganlah jadikan aku bertanggung jawab atas apa yang mereka katakan.”

“Jika kalian mengharapkan berkah Allah, berbuatlah baik terhadap hamba-hamba-Nya.”

Suatu hari beliau memanggil Umar ra dan menasihatinya sampai Umar menangis. Abu Bakar berkata kepadanya: "Jika engkau memegang nasihatku, engkau akan selamat, dan nasihatku adalah harapkan kematian selalu dan hiduplah sesuai dengannya”.

“Mahasuci Allah yang tidak memberi hamba-hamba-Nya jalan untuk mendapat pengetahuan mengenai-Nya kecuali dengan jalan ketidak-berdayaan mereka dan tidak ada harapan untuk meraih pencapaian itu”.

--- Dikutip dari web Embun Kehidupan ---


Makan dari usaha sendiri

Nabi Daud a.s. keluar malam dalam penyamaran, agar tak dikenal. Setiap orang yang berjumpa dengannya selalu ditanya tentang dirinya. Lalu Malaikat Jibril a.s. datang dalam bentuk seorang lelaki. Nabi Daud pun bertanya kepada Jibril tentang dirinya. Jibril menjawab: "Benar ia seorang hamba, tetapi ia (pemimpin yang) makan dari harta baitul maal ('kas negara'), tidak dari hasil usaha dan kerajinan tangannya sendiri." Daud segera pulang bergegas menuju mihrab. Ia menangis prihatin. Lalu berdoa: "Ya Allah, beri aku keterampilan, agar aku dapat hidup dan makan dari dari hasil usahaku sendiri." Allah pun memberi Daud a.s. keterampilan membuat baju besi berantai (baju perang).


Tanggungjawab atas makhluq Allah di wilayahnya

Umar bin Khattab keluar makan bersama para peronda. Ia menemukan kejanggalan lalu berkata: "Kalau aku membiarkan seekor kambing kurus dan berkudis di tepi sungai, aku khawatir ini dipertanyakan kepadaku di hari kiamat".


Tentang Nabi Daud dan Umar bin Khattab di atas, dikutip dari Al-Ghazali, Nasehat bagi Penguasa, Mizan, 1967, halaman 156

-------------------------------------------------------------------------
Sumber :
http://embunkehidupan.co.cc/
http://kajianbudayailmu.blogspot.com/

-------------------------------------------------------------------------
Foto :
http://yudaharja.com/wp-content/uploads/2008/08/leader.jpg
http://pantjasurya.files.wordpress.com/2008/09/tangga-kepemimpinan1.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0F8RfOvIn_VKEAz95SeTWuh67O4rrnEkA8cBVilij7rx3GvnM8EuGpyiMf8ZLqwIUrk_nkj9G4DiIZf755Xk4ng2pEWtT57eDmOLUMgLFN1FeCwgNiIi1sr5aWFYJS69dlvw2qz0hcN8/s400/alam_semesta.jpg


Selengkapnya...

Jumat, 07 Mei 2010

Akhlaq Pribadi Terdidik Ilaahi Rabbi



Sesungguhnya Allah Ta’alaa tidak memandang postur tubuhmu dan tidak pula pada kedudukan maupun harta kekayaanmu, tetapi Allah memandang pada hatimu. Barang siapa memiliki hati yang shaleh, maka Allah menyukainya. Bani Adam yang paling dicintai Allah ialah yang paling bertaqwa. (HR Ath-Thabrani dan Muslim)

Mentalitas, moralitas atau akhlaq, melahirkan percabangan berbagai macam budaya. Semisal budaya ilmu, budaya politik, budaya kehidupan sosial, budaya kesenian dan lain-lain..
Akhlaq adalah ukuran pertama kepribadian manusia.
Tolok ukur manakah yang dipakai sebagai pedoman kaum muslim?


Arahkan kursor sampai dengan tanda "View in fullscreen" tampak, lalu klik.
Lebih lanjut silahkan kunjungi weblog Kajian Budaya Ilmu disamping kanan blog ini.
Selengkapnya...

Kamis, 06 Mei 2010

Tidur Untuk Sehat

dr. Irsyad H



Posisi Tidur

Pepatah kuno mengatakan : Para raja suka tidur diatas punggung mereka (terlentang), orang-orang kaya tidur diatas perut mereka (tengkurap), sedangkan orang bijak tidur diatas salah satu lambungnya (miring).

Ingin kami isyaratkan disini posisi tidur yang biasa di ambil Rasulullah SAW dan diikuti dengan segala keimanan oleh para tokoh muslim adalah tidur miring di atas lambung kanannya, kedua betisnya sedikit ditekuk, dan tangan kanan diletakkan di bawah pipi, sambil menghadap arah kiblat. Dan posisi ini sama persis dengan posisi janin di dalam rahim ibu.

Dari serangkaian informasi dan penelitian, dari aspek psikologi posisi tidur mirip janin di atas merupakan posisi yang diambil orang bijak, sedangkan dari psikologi dan fisik posisi ini merupakan posisi relaksasi yang paling ideal dan membiasakan posisi tidur demikian akan memberikan rasa nyaman dan aman bagi tubuh.



Ketika seseorang tidur tengkurap, maka setelah beberapa saat dia akan merasakan sesak nafas Karena tumpuan berat tulang punggung menghalangi dada untuk mengembang dan menyusut saat menarik dan mengeluarkan nafas. Posisi seperti ini juga berdampak pada terjadinnya lekukan paksa pada urat leher belakang dan gesekan organ-organ reproduksi dengan alas tidur, sehingga mendorong terjadinnya sex by-self. Selain itu kesulitan pernafasan yang diakibatkan posisi tersebut akan melelahkan jantung dan otak.

Seorang peneliti yang mencatat dan mempublikasikan semuannya bahwa terjadi peningkatan angka kematian mendadak pada anak-anak yang tidur tengkurap sehingga tiga kali lipat disbanding anak-anak yang tidur miring. Dengan demikian kesesuaian berbagai riset modern ini dengan larangan Rasulullah SAW untuk tidur dengan posisi demikian jelas menunjukkan sisi kemukjizatan tersendiri. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.hu, "Rasulullah SAW melihat seorang laki-laki tidur di masjid dengan posisi tengkurap, menelungkupkan wajahnya, maka beliau pun berseru, dan menegur ini adalah posisi tidur yang di benci Allah SWT dan Rasul-Nya. "Hadist lain yang diriwayatkan Abu Umamah r.hu "Suatu Ketika Rasulullah saw. Menghampiri seorang laki-laki di masjid dengan posisi tengkurap, menelungkupkan wajahnya, beliau langsung menendang kakinya sambil berseru, "Bangun dan duduklah, sesungguhnya posisi tidur yang demikian adalah posisi tidur dineraka jahannam."



Sementara itu tidur terlentang bisa menyebabkan pernafasan mulut, karena ketika tidur terlentang diatas punggung mulut akan membuka dengan sendirinya akibat relaksasi tulang rahang bawah. Pernafasan mulut yang diakibatkan posisi tidur terlentang lambat laun orang akan beresiko terserang radang selaput lendir di hidung dan tenggorokan yang disertai keluarnya lendir serta flu selama musim hujan, disamping akan menyebabkan kekeringan gusi yang berujung pada radang gusi dan memancing kasus-kasus laten yang diakibatkan pembesaran dan pembengkakan gusi. Dalam posisi tidur seperti ini, gerakan rahang bawah dan uvula akan berlawanan dengan celah rongga belakang hidung dan menghalangi aliran pernafasan, sehingga timbulah dengkuran atau dengusan. Orang yang menggunakan pernafasan mulut kadang bangun tidur dengan lidah tertutup lapisan putih yang tidak biasannya, ditambah bau mulut yang tidak sedap.



Posisi tidur miring ke bagian kiri juga tidak benar pasalnya, dalam posisi demikian jantung akan berada di bawah paru-paru kanan yang lebih besar daripada yang sebelah kiri. Hal ini akan melemahkan fungsi jantung dan menurunkan kinerjannya, terutama pada orang tua. Lambung yang penuh juga kan menekan jantung, sehingga semakin menambah tekanan pada jantung dan liver. Liver adalah organ dalam rongga perut sebelah kanan yang terberat namun termaka liver akan menekan jantung dan lambung sehingga akan memperlambat dan menunda pengosongan perut (lambung).

Eksperimen yang dilakukan Goltech dan Postech membuktikan bahwa perjalanannya makanan dari lambung menuju usus terjadi dalam waktu 2,5-4,5 jam jika seseorang tidur dengan posisi miring kekanan, sedangkan pada orang yang tidur miring ke kiri hal tersebut berlangsung selama 5-8 jam.



Tidur miring ke kanan adalah posisi yang sehat, karena paru-paru kiri lebih kecil daripada kanan, sehingga beban jantung lebih ringan, liver bisa lebih independen, tidak bergantung semenara lambung bertengger di atasnya dengan posisi tenang, dan menurut kami adalah cara yang paling mudah untuk mengkosongkan makanan yang ada di dalamnya setelah dicerna.

Tidur pada posisi miring ke kanan adalah salah satu langkah medis paling impresif yang mempermudah fungsi batang tenggorokan kiri dalam mempercepat sekresi lendir. Faktor penyebab terjadinnya pelebaran batang tenggorokan sebelah kiri tanpa yang kanan disebabkan batang tenggorokan sebelah kanan secara bertahap merangkak naik keatas dengan posisi sedikit condong, sehingga mempermudah pembuangan bahan-bahan yang dikeluarkan melalui bulu-bulu tenggorokan. Sedangkan batang tenggorokan sebelah kiri berposisi tegak lurus, sehingga menyulitkan pembuangan zat-zat sekresi ke atas. Akibatnya sekresi-sekesi tersebut menumpuk dicuping bagian bawah dan menyebabkan pelebaran batang tenggorokan di dalamnya. Dan salah satu gejalannya adalah seringnya buang lender di pagi hari. Penyakit ini terkadang bisa menjalar hingga menimbulkan bermacam-macam penyakit yang mengerikan, seperti bisul pada paru-paru dan penyakit ginjal. Dan obat terbaru bagi para penderita adalah tidur dengan posisi miring ke kanan.


---------------------------------------------------------------------
dr. Irsyad H, adalah pengasuh tetap rubrik "Kesehatan Keluarga" Majalah MAYAra yang diterbitkan setiap bulannya oleh Ma'hadul 'Ibadah al-Islami Tambak Bening Surabaya Indonesia.
Sumber : Majalah MAYAra Edisi 85 Th.VIII/September 2009 M/Ramadlan-Syawal 1430 H

---------------------------------------------------------------------
Foto :
http://ikkyu08.files.wordpress.com/2009/02/tidur.jpg
http://shinekoramon.files.wordpress.com/2009/09/tidur.jpeg
http://taufik79.files.wordpress.com/2009/01/purnama.jpg
http://alzyress.files.wordpress.com/2009/11/kebangkitan-islam.jpg
http://i94.photobucket.com/albums/l82/cute_pict/lembahsunyi_001.jpg

Selengkapnya...