Rabu, 11 November 2009

Kelembutan Penuh Kasih Sayang

Pancaran Iman Dasar Jiwa Pendidik


Tampaklah Dia Allah sedang menampilkan Asma-Nya selaku Pendidik.

Digambarkan Asma-Nya sedang menuntun/membimbing hamba kepada suatu tempat.

Laksana seorang ayah sedang menuntun/membimbing anaknya (tangan si anak dipegangnya).

Demikianlah Asma-Nya yang ditampilkan agar hamba mudah menangkap didikan Kasih-Nya.

Tampaklah si anak yang sedang dibimbing-berjalan, kadang berhenti sejenak kemudian dilanjutkan.

Yah, sebagaimana lazimnya anak-anak bila dibawa berjalan-jalan oleh orang-tuanya.

Jika ada sesuatu menarik hatinya, dia pun berhenti sambil melihat kemudian sejenak bermain dengan sesuatu.

Selaku orang-tua memang sulit menghadapi si anak yang sedang tertarik pada sesuatu.

Karena fikiran anak lebih cepat tertarik terhadap apa yang dilihat seketika dengan mata-kepalanya.

Sulit bagi anak-anak memahami apa-apa yang belum dapat dilihat seketika dengan mata-kepala.

Seperti orang-tua menjelaskan: ”di sana ada tempat yang lebih indah”.

Saat orang-tua menjelaskan, sambutan sang anak sangat suka bahkan minta segera dibawa kesana.

Tetapi apa yang terjadi setelah dituntun berjalan, di tengah jalan menemukan sesuatu yang menarik hatinya.

Kemudian hati si anak berkata : ”Ini bagus sekali, ah saya mau lihat dulu”. Demikianlah diungkapkan kepada ayahnya.

Sekali dua kali orang-tua mengikuti hati si anak, kemudian secara perlahan sang anak baru diberi penjelasan.

Dijelaskan kepada si anak, bahwa sebenarnya dia akan diajak bertamasya ke tempat yang lebih indah.

Demikianlah gambaran sekilas yang Dia Allah tayangkan kepada hamba-Nya.

Hambapun tersipu malu, ternyata sang anak yang digambarkan itu adalah diri hamba sendiri.

Oh, betapa sabar Dia membimbing dan menuntun hamba untuk dibawa ke tempat yang indah.

Lembut Dia mendidik agar hamba mudah mengerti, sabar Dia berbuat agar hamba mudah merasakan kasih-Nya.

Demikianlah sikap dan sifat Allah membimbing hamba-Nya selama ini.

Nyatalah betapa kerasnya hati hamba, kelembutan dan kesabaran-Nya mendidik nyaris tak tertangkap hati.

------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dikutip dari buku PENDIDIKAN KESADARAN RASA MEWUJUD PADA SIKAP PERILAKU LURUS KEFITRAHAN oleh Ki Moenadi MS.
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Foto: Koleksi pribadi